Macam-Macam Topologi Jaringan
Arsitektur topologi merupakan bentuk
koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem
LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan
ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh
yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi
nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless.
Berikut topologi-topologi yang dimaksud:
- Topologi Bus
- Topologi Ring (Cincin)
- Topologi Star (Bintang)
- Topologi Tree (Pohon)
- Topologi Mesh (Tak beraturan)
- Topologi Wireless (Nirkabel)
Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut
sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang
kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
- Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media
transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup
dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan
listrik sekitar 60 ohm).
- Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk
setiap terminal.
- Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila
digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
- Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin
coax” sebagai media transmisi.
- Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan
kabel UTP.
- Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan
sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
- Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan
data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
- Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah
distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:
TABEL:
Karakteritik Kabel Coaxial
|
10Base5
|
10Base2
|
Rate Data
|
10 Mbps
|
10 Mbps
|
Panjang / segmen
|
500 m
|
185 m
|
Rentang Max
|
2500 m
|
1000 m
|
Tap / segmen
|
100
|
30
|
Jarak per Tap
|
2.5 m
|
0.5 m
|
Diameter kabel
|
1 cm
|
0.5 cm
|
- Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada
batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen
kabel.
Kelebihan topologi Bus adalah:
- Instalasi relatif lebih murah
- Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi
komunikasi antar client lainnya
- Biaya relatif lebih murah
Kelemahan topologi Bus adalah:
- Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka
komunikasi gagal
- Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan
menjadi sulit
- Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision)
apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan
kecepatan komunikasi.
Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring biasa juga disebut
sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua
komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir
sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat
berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
- Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan
untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga
membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.
Tiga fungsi yang diperlukan dalam
topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.
- Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan
kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan
bit-bit tambahan lainnya.
- Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang
dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan
alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri.
Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
- Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data
diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang
menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali
maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal
ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
- Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin
adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
- Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data
berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
- Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam
jaringan cincin adalah:
- Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan
komunikasi ke semua terminal.
- Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap
jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua
terminal tetangganya.
Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya
seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub
atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator
ini.
- Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat
bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi.
Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
- Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang
difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau
“MAU” (Multi Accsess Unit).
- Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
- Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang
menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik
kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti
bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
- Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman
diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat
point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
- Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya
jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus.
Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
- Kelebihan topologi bintang :
- Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul
pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah
ditelusuri.
- Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak
mempengaruhi komunikasi terminal lain.
- Kelemahan topologi bintang:
- Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua
komunikasi
- Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB
maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin
banyak semakin lambat.
Topologi Tree (Pohon)
- Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi
topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun
loop tidak tertutup.
- Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut
“headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada
setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang
lagi hingga menjadi rumit.
- Ada dua kesulitan pada topologi ini:
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan
kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari
terminal terminal dalam jaringan.
Topologi Mesh (Tak beraturan)
- Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki
aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya
perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
- Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi
sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media
transmisi.
Topologi Wireless (Nirkabel)
- Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari
jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa
mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi
kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi
ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
- Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
- Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic
Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal
yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju
media bersama yang sama.
- Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari
suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
- Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau
terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik
akses.
- Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri
dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.
- Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya
digambarkan sebagai berikut:
- Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel
backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu
atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain
itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk
jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi
router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk. Selain
itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah
stasiun LAN berkabel.
- Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk
menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
- Syarat-syarat LAN nirkabel :
- Laju penyelesaian: protokol medium access control harus
bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan
kapasitas.
- Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan
simpul pada sel-sel multipel.
- Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu
menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu
jaringan ad-hoc nirkabel.
- Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel
biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
- Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel
harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
- Teknologi LAN nirkabel:
- LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan
karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
- LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung,
seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
- LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM
(industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
- Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi
gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.
Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja.
Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa
komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam
sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer
secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang
dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang
sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki
komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah
Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword
card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus
digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem
jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.
Read More ->>